Sementara itu, Kepala Ponpes Al Islam Meeto, Syamsuddin Ribi yang ditemui membantah jika santrinya jadi korban bullying. Kejadian tersebut dinilai sebuah kecelakan saat para santri bermain.
"Pelaku dan korban berteman. Tidak ada unsur bullying," imbuhnya.
Dikatakan, lokasi kejadian di belakang pondok, dekat sungai yang berjarak sekita 100 meter. Korban dan pelaku bersama sama keluar pekarangan ponpes dengan membawa gunting dan pertalite.
"Informasi yang kami terima mereka saling cukur. Pertalite yang mereka bawa merupakan sisa pertalite botolan yang digunakan bakar sampah," ujarnya.
Ditambahkan, pertalite dalam botol kaleng minuman kemasan itu digunakan membakar ranting di lokasi. Korban sempat kepercik bbm saat bermain hingga api menyukut badannya.
Saat terbakar, salah satu rekannya mengguling-guling tubuh korban ke rumput agar api bisa padam. Sementara salah satu pelaku yang tidak sengaja membakar korban disebut langsung kabur meninggalkan lokasi.