"Saya tidak mengatakan ini, dan siapa pun yang menyebabkan kekacauan ini adalah orang jahat yang ingin memicu perselisihan di antara semua komponen rakyat Suriah," kata Marwan dalam wawancara video di Facebook, sebagaimana dilansir Newsweek.
Sementara itu pemerintah Suriah menyerukan persatuan nasional dan menghentikan perpecahan.
"Pada masa kritis dalam sejarah negara kita ini, kita menegaskan bahwa persatuan nasional adalah fondasi yang kuat bagi stabilitas atau kemajuan apa pun. Menolak sektarianisme, perpecahan, dan seruan untuk pemisahan bukan sekadar pilihan politik — ini adalah kebutuhan nasional dan sosial untuk melindungi tatanan sosial dan sejarah kita yang beragam," kata Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shibani pada X.
Kekerasan tersebut menggarisbawahi rapuhnya transisi Suriah yang sedang berlangsung saat pemerintah—yang dipimpin oleh mantan militan Islam Ahmed al-Sharaa. Dia telah berjanji untuk memulai era baru toleransi beragama sambil mencari legitimasi dari kekuatan Barat.
Pemerintah dan para pemimpin Jaramana dilaporkan sepakat untuk mengekang kekerasan melalui kompensasi dan akuntabilitas, menurut The Associated Press.
(Rahman Asmardika)