“Vietnam semakin melihat pentingnya peran agama dan kepercayaan di masyarakat. Bagaimana agar agama dan unsur-unsur agama bisa menjadi faktor pemersatu masyarakat. Di sinilah justru menjadi jembatan luar biasa untuk Indonesia dan Vietnam karena kita memiliki pengalaman mengelola keberagaman selama puluhan bahkan ratusan tahun,” ujar Matius.
Matius mengatakan 70 persen rakyat Vietnam tidak menganut agama, namun mereka menyadari agama telah berkembang dalam masyarakat dan menjadi tantangan tersendiri. Selain melakukan audiensi dengan Kemlu RI, kelima akademisi mengikuti workshop LKLB di Semarang yang diikuti oleh 41 guru alumni program LKLB.
Mereka juga berdialog dengan para pakar antara lain mantan Menteri Luar Negeri RI, Alwi Shihab, Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Amin Abdullah, Duta Besar RI untuk Uzbekistan dan Kyrgyzstan, Siti Ruhaini Dzuhayatin, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama RI, Farid Saenong, Tenaga Ahli Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Azaki Khoirudin, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum Kementerian Hukum RI, Gusti Ayu Putu Suwardani.
(Khafid Mardiyansyah)