“Bangun interkoneksi sempurna antara tempat, gedung, antarmoda dan lainnya adalah kunci fase 2. Kami terus getol merangkul calon investor karena tidak hanya mengandalkan dana APBN atau APBD,” ujar Tuhiyat, menekankan pendekatan kolaboratif proyek MRT.
Langkah revitalisasi ini sejalan dengan target MRT Jakarta menjadi penggerak regenerasi kota (city regenerator) yang modern, inklusif, dan berkelanjutan. Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ), Ferdiansyah Roestam, menyebut bahwa pembangunan TOD bukan hanya soal fisik, tapi juga mengedepankan desain inovatif dan nilai keberlanjutan.
Sebelumnya, kawasan Dukuh Atas telah berhasil dikembangkan sebagai contoh TOD yang sukses dengan kehadiran mixed-use building dan hotel di Gedung Transport Hub. Kini, pendekatan serupa akan diterapkan di Blok M dan kawasan barat Jakarta.
(Khafid Mardiyansyah)