JAKARTA - Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Rabu, (14/5/2025), menewaskan setidaknya 80 warga Palestina. Petugas medis mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas dalam serangan terhadap rumah-rumah di Jabalia, Gaza Utara itu termasuk wanita dan anak-anak.
Di hari yang sama, militer Israel kemudian mengeluarkan perintah evakuasi baru kepada orang-orang di beberapa distrik di Kota Gaza, yang memaksa ribuan warga Palestina meninggalkan tempat perlindungan mereka.
Daerah yang terancam oleh peringatan evakuasi termasuk beberapa sekolah dan Rumah Sakit Shifa terbesar, menurut peta yang diterbitkan oleh tentara Israel.
Para saksi mata dan petugas medis mengatakan segera setelah perintah evakuasi dikeluarkan, Israel berencana melakukan beberapa serangan udara terhadap target-target di Kota Gaza.
"Beberapa korban masih berada di jalan dan di bawah reruntuhan, di mana tim penyelamat dan darurat sipil tidak dapat menjangkau (mereka)," kata pernyataan kementerian kesehatan, sebagaimana dilansir Reuters.
Militer Israel belum memberikan komentar. Dikatakannya pihaknya sedang mencoba memverifikasi laporan tersebut.
Rekaman televisi Reuters menunjukkan penduduk kembali ke reruntuhan rumah mereka. Beberapa orang mengais-ngais sisa-sisa tembok dan perabotan, mencari dokumen dan barang-barang.
"Mereka menembakkan dua roket, mereka memberi tahu kami bahwa rumah Moqbel (telah terkena serangan)," kata Hadi Moqbel, yang kehilangan kerabatnya dalam serangan di Jabalia.
"Kami berlari, kami melihat potongan-potongan tubuh berserakan di tanah, anak-anak terbunuh, seorang wanita terbunuh dan seorang bayi terbunuh - kepalanya pecah seperti bunga. Dia berusia dua bulan."
Laporan pers Israel pada Rabu mengutip pejabat keamanan yang mengatakan mereka yakin pemimpin militer Hamas Mohammad Sinwar dan pejabat senior lainnya telah tewas dalam serangan pada Selasa, (13/5/2025) terhadap apa yang militer Israel gambarkan sebagai bunker komando dan kontrol di bawah Rumah Sakit Eropa di kota Khan Younis di Gaza selatan.
Tidak ada konfirmasi dari militer Israel atau Hamas. Pada Rabu, para saksi mata dan petugas medis mengatakan serangan udara Israel menghantam buldoser yang mendekati area serangan di Rumah Sakit Eropa, melukai beberapa orang.
Selasa malam, Jihad Islam, kelompok militan yang didukung Iran yang bersekutu dengan Hamas, menembakkan roket dari Gaza ke Israel. Sesaat sebelum Israel membalas, militernya mengeluarkan perintah evakuasi kepada penduduk di wilayah Jabalia dan Beit Lahiya di dekatnya.
Israel menginvasi Gaza sebagai pembalasan atas serangan yang dipimpin Hamas terhadap komunitas Israel selatan pada 7 Oktober 2023, di mana sekira 1.200 orang tewas dan 251 orang disandera ke Gaza, menurut penghitungan Israel.
Kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 52.900 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat. Kelompok bantuan dan badan internasional mengatakan, Gaza berada di ambang kelaparan.
(Rahman Asmardika)