Namun, upaya tersebut belum mampu mencegah banjir rob. Agus menduga, dangkalnya sungai di kawasan tersebut menjadi penyebab utama. Ia berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai.
“Sudah puluhan tahun tidak ada pengerukan sungai. Kami juga sudah melaporkan ke Pemprov Jatim sejak tahun lalu, tapi belum ada tindak lanjut,” jelasnya.
Agus menambahkan, banjir rob juga melanda Kelurahan Pajegen, Mlajah, dan Desa Martajesah. Rumah warga yang berada dekat dengan pesisir menjadi wilayah paling terdampak.
(Awaludin)