"Dan yang paling jelas lagi adalah uruf A pada sarjana. Pada sarjana, uruf A ini masuk pada logo (UGM). Huruf A ini masuk pada logo. Huruf A ini masuk pada logo. Huruf A pada ijazah 1120, yang disitu tertulis Joko Widodo, itu keluar dari logo, huruf A-nya keluar itu. Jadi kalau ditunjuk, ini akan kelihatan banget ya," imbuhnya.
Kendati demikian, Roy Suryo menyimpulkan bahwa ijazah Jokowi tak identik dengan dokumen pembanding. Ia pun menyatakan bersedia untuk melakukan uji kevalidan ijazah Jokowi bersama.
"Dengan demikian, ini bisa dipastikan, 99,9 persen ijazah 1120 itu, dicetak tidak pada waktu yang sama dengan 115, 116, 117. Artinya, tidak dikeluarkan pada saat yang sama. Artinya, tiga ijazah di bawah ini identik. Ijazah 1120 tidak identik," kata Roy Suryo.
"Jadi makanya ini sekaligus mematahkan statement daripada Mabes Polri kemarin. Dan saya siap Mas Aiman. Andai kata Mabes Polri keberatan, Oke Mas, ayo kita uji bersama. Kita uji bersama. Ini demi pengetahuan, demi keterbukaan," pungkasnya.
(Awaludin)