Polisi Ungkap Ada 2 Siswi Korban Pelecehan Guru di Depok

Riyan Rizki Roshali, Jurnalis
Senin 09 Juni 2025 16:57 WIB
Ilustrasi pelecehan (Foto: Ist)
Share :

DEPOK - Oknum guru di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) diduga melakukan pelecehan terhadap siswi sekolah menengah pertama (SMP). Polisi menyebut ada dua siswi yang diduga menjadi korban.

"Korban ada dua yang memberikan keterangan, namun korban sebagai saksi saja," kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi, Senin (9/6/2025).

Oknum guru itu sudah diperiksa. Namun, Made belum membeberkan hasil pemeriksaan tersebut.

"Terlapor sudah dipanggil dan dimintai keterangannya. Guru tersebut masih dalam proses pemeriksaan, nanti penetapan statusnya setelah selesai,” jelas dia.

Oknum Guru Dinonaktifkan

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah buka suara terkait dugaan pelecehan seksual yang terjadi di SMP Depok. Ia menyatakan, oknum guru yang diduga melecehkan siswi secara verbal telah dinonaktifkan.

Siti menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan kegelisahan yang dirasakan masyarakat, khususnya para orangtua dan siswa. 

"Kami menegaskan Dinas Pendidikan tidak memberikan ruang toleransi terhadap setiap bentuk kekerasan atau pelecehan di lingkungan pendidikan," ucap Siti di Depok, Minggu 25 Mei 2025.

 

Selain dinoaktifkan, kata dia, oknum guru itu sedang diperiksa atas dugaan perbuatannya. Siti juga memastikan korban mendapatkan pendampingan psikologis dan perlindungan maksimal melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok.

"Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kami dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat, Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan guru, pengawasan internal sekolah, serta memperkuat edukasi dan perlindungan terhadap peserta didik," ujarnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk orangtua dan tenaga pendidik, untuk terus menjalin komunikasi aktif dan saling bersinergi dalam menciptakan sekolah yang bebas dari kekerasan.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya