Rumahnya Diserbu Preman, Kepala Desa Dipukuli Pakai Balok hingga Babak Belur

Dzulfikar Ash, Jurnalis
Selasa 10 Juni 2025 09:00 WIB
Ilustrasi penganiayaan (Foto: Ist)
Share :

TENGGARONG – Suasana silaturahmi pasca Idul Adha 1446 H di Desa Muara Muntai Ilir, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendadak tegang. Delapan pria tak dikenal menyerbu rumah Kepala Desa Arifadin Nur saat kegiatan halal bihalal digelar pada Minggu sore, 8 Juni 2025.

Mereka datang membawa balok kayu. Tanpa basa-basi, para pelaku langsung mengamuk, memukul, meneriakkan nama warga desa, dan memecahkan kaca jendela. Dua orang menjadi korban dalam peristiwa itu, yakni kepala desa dan warga bernama Kasdim.

“Saya dihajar pakai balok. Tangan saya dijahit dua atau tiga jahitan,” ujar Arifadin saat ditemui di Markas Polres Kutai Kartanegara pada Senin, 9 Juni. 

“Pak Kasdim kena di kepala, tujuh jahitan,” imbuhnya.

Penyerangan diduga dipicu keberadaan perwakilan PT Pelindo yang hendak masuk ke wilayah Muara Muntai Ilir sebagai operator pandu kapal. Para pelaku yang mengaku sebagai wakil warga menuding kepala desa sebagai pihak yang membawa Pelindo ke kampung mereka.

Namun, tuduhan itu dibantah keras Arifadin. Ia menegaskan Pelindo hadir bukan atas inisiatif pemerintah desa, melainkan sebagai pelaksana kebijakan nasional di bawah Kementerian Perhubungan.

“Pelindo hadir karena keputusan Kemenhub dan KSOP. Bukan karena kami di desa mengundang,” katanya.

 

Kapal pandu yang dimaksud bahkan belum beroperasi. Peluncurannya baru direncanakan pada pekan ini. Arifadin mencium adanya kepentingan tersembunyi di balik penyerangan tersebut. 

Ia menyebut para pelaku bukan warga Muara Muntai Ilir. Mereka diduga pemandu kapal lokal nonresmi yang merasa terancam kehilangan pekerjaan akibat kehadiran operator resmi negara.

“Ini pengrusakan yang terencana. Mereka datang dari jauh, bawa alat. Tidak satu pun dari delapan orang itu warga sini,” ujar Arifadin.

Merasa nyawanya terancam dan tak mendapat perlindungan, Arifadin melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Ia juga menunjuk kuasa hukum untuk mendampingi proses hukum.

"Kami ingin keadilan. Jangan sampai pelaku punya beking dan lolos begitu saja,” ucapnya.

Kepolisian Resor Kutai Kartanegara tengah menyelidiki kasus tersebut. Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai identitas para pelaku atau dugaan aktor intelektual di balik serangan tersebut.

Kepala Seksi Humas Polres Kukar, Iptu Maryono, mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban. “Korban sudah melapor pada Senin siang. Kami akan segera memproses terduga pelaku,” kata Maryono, Selasa pagi, 10 Juni 2025.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya