Ia memaparkan, dengan kapasitas baterai yang besar bisa mengisi daya dengan cepat (fast charging), karena masing-masing charger berkekuatan 200 kilowatt, sehingga mengisi daya tak perlu lama untuk bisa beroperasi sepanjang hari dengan kapabilitas penggunaan pada unit maksimal mencapai 250 km.
Terkait area pengisian daya, Arifin juga mengungkapkan bahwa saat ini ada dua lokasi yang sudah beroperasi, yaitu di Depo DAMRI Pupar Cakung yang menyediakan 26 unit charging dan di Depo DAMRI Klender 30 unit.
“Kini sudah beroperasi 26 unit di Depo Pupar Cakung untuk memfasilitasi 86 unit bus. Kemudian, di Depo Klender ini ada 30 unit charging, yang sudah beroperasi ada 10, dan 20 lagi akan segera beroperasi,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa akan ada penambahan area pengisian daya, yaitu di Depo DAMRI Cawang dan Depo DAMRI Ciputat.
“Sekarang juga sedang dibangun, ada 15 unit charging untuk 50 bus di Depo DAMRI Cawang. Sementara 24 unit untuk 80 bus di Depo DAMRI Ciputat yang kemungkinan akan selesai pada Agustus. Jadi nantinya akan ada sebanyak 95 unit yang tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta,” katanya.
Dengan dioperasikannya bus listrik, Arifin berharap akan berdampak terhadap pengurangan emisi karbon. “Kami berharap, kalau sehari-hari kami menghabiskan bahan bakar minyak beberapa ton per hari dengan shifting kendaraan listrik ini harapannya tentu terjadi pengurangan emisi karbon,” ujarnya.