JAKARTA - Sekjen NATO Mark Rutte menyamakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan seorang "ayah" yang campur tangan dalam perkelahian di halaman sekolah setelah Trump menggunakan kata-kata kasar saat menggambarkan perang Iran dan Israel.
Dalam komentarnya kepada pers selama pertemuan puncak NATO di Den Haag, Trump membandingkan pertempuran Iran dan Israel dengan pertengkaran anak-anak.
"Mereka bertengkar hebat, seperti dua anak di halaman sekolah. Anda tahu, mereka bertengkar hebat, Anda tidak bisa menghentikan mereka. Biarkan mereka bertengkar sekitar 2-3 menit, lalu mudah untuk menghentikan mereka," ujar Trump dilansir dari Reuters, Rabu (25/6/2025).
Trump mengatakan, Israel dan Iran telah bertempur sangat lama sehingga mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.
Sebelumnya, Trump juga membandingkan dampak pemboman AS terhadap situs nuklir Iran dengan berakhirnya Perang Dunia Kedua, ketika Amerika Serikat mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
"Saya tidak ingin menggunakan contoh Hiroshima, saya tidak ingin menggunakan contoh Nagasaki, tetapi pada dasarnya itu adalah hal yang sama. Itu mengakhiri perang itu. Ini mengakhiri perang," kata Trump.
Mark Rutte mengomentari pernyataan Trump tersebut sebagai seorang ayah yang harus berkata kasar untuk membuat kedua anaknya berkelahi.
"Dan kemudian ayah terkadang harus menggunakan bahasa yang kasar untuk membuat (mereka) berhenti,"ujar Rutte.
Rutte juga menggambarkan Trump sebagai "sahabat baik" selama lebih dari satu dekade dan kemudian memuji peran Presiden AS dalam menyukseskan pertemuan puncak NATO dengan membuat Eropa meningkatkan anggaran militer.
"Jadi, tidakkah ia pantas dipuji?" tanya Rutte.
"Dan jika menyangkut Iran, fakta bahwa ia mengambil tindakan tegas ini, sangat terarah, untuk memastikan bahwa Iran tidak akan mampu memperoleh kemampuan nuklir - saya pikir ia pantas mendapatkan semua pujian itu,"tutupnya.
(Fahmi Firdaus )