Walaupun pemerintah mengklaim bahwa fasilitas penahanan tersebut akan dilengkapi dengan perpustakaan hukum serta ruang rekreasi, para politisi Florida justru menegaskan kerasnya keadaan tempat tersebut dan membiarkannya menjadi simbol ketegasan kebijakan imigrasi.
Partai Republik juga menepis kekhawatiran akan kondisi tahanan jika terjadi badai, dengan politkus Bill Heimlich mengatakan di media sosial X bahwa para imigran sebaiknya “melakukan deportasi sendiri jika tidak ingin terkena badai.”
Partai Republik Florida bahkan menjual merchandise bertema ‘Alligator Alcatraz’ dengan visual buatan AI dari hasil fasilitas tersebut.
Donald Trump mengunjungi fasilitas itu secara langsung pada Selasa, (1/7/2025), mengatakan bahwa pusat penahanan ini dapat menjadi contoh untuk pembangunan fasilitas serupa di negara bagian lain seperti Alabama dan Louisiana.
Para aktivis lingkungan dan masyarakat adat menilai proyek ini berpotensi merusak lingkungan dan melanggar hak asasi manusia. Sekira seratus orang turun ke jalan untuk melakukan kegiatan demonstrasi saat kunjungan Trump, termasuk Mae’anna Osceola-Hart dari komunitas Miccosukee dan Seminole, yang menyuarakan solidaritas bersama para migran tak berdokumen.