Ia mengutip pidato bersejarah Presiden Soekarno dalam Konferensi Asia Afrika 1955 sebagai landasan etis dan moral kebijakan luar negeri Indonesia: “Kita tak ingin menciptakan perpecahan baru, tetapi mendorong pengertian bersama, menghormati kedaulatan, dan kerja sama yang adil antarbangsa.”
Menteri Fadli menekankan pentingnya kerja sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation) sebagai upaya kolektif mencapai pembangunan berkelanjutan dan pemerataan kesejahteraan bagi negara-negara berkembang.
Mengakhiri pidatonya, Menteri Fadli Zon mengajak seluruh pihak untuk menggali kekuatan dari kekayaan budaya masing-masing bangsa, dan menggunakannya sebagai landasan untuk membangun masa depan bersama yang damai, inklusif, dan berkeadilan.
“Melalui dialog, kerja sama, upaya menegakkan keadilan global, serta rasa saling menghargai antarbangsa, kita bisa membangun masa depan yang damai dan sejahtera untuk seluruh umat manusia secara inklusif,” tuturnya.
(Agustina Wulandari )