Sakelar-sakelar tersebut berpindah dengan selisih waktu sedetik, menurut laporan tersebut, kira-kira sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan sakelar pertama dan kedua, menurut pakar penerbangan AS, John Nance. Ia menambahkan, seorang pilot biasanya tidak akan pernah mematikan sakelar selama penerbangan, terutama saat pesawat mulai menanjak.
Membalikkan sakelar ke posisi "cut-off" hampir seketika mematikan mesin. Hal ini paling sering digunakan untuk mematikan mesin setelah pesawat tiba di gerbang bandara dan dalam situasi darurat tertentu, seperti kebakaran mesin. Laporan tersebut tidak menunjukkan adanya keadaan darurat yang memerlukan penghentian mesin.
Di lokasi kecelakaan, kedua sakelar bahan bakar ditemukan dalam posisi menyala. Ada indikasi, kedua mesin menyala kembali sebelum kecelakaan di ketinggian rendah. Demikian menurut laporan tersebut.
Air India telah mengonfirmasi laporan tersebut dalam sebuah pernyataan. Maskapai tersebut menyatakan mereka bekerja sama dengan otoritas India tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
(Erha Aprili Ramadhoni)