Terima Anugerah Adat 'Ingatan Budi', Kapolri: Setiap Langkah Pengabdian Harus Berakar pada Nilai Luhur

Riyan Rizki Roshali, Jurnalis
Sabtu 12 Juli 2025 15:37 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Terima Anugerah Adat Ingatan Budi di Pekanbaru (foto: dok ist)
Share :

PEKANBARU – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat 'Ingatan Budi', dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau) dalam sebuah prosesi adat yang digelar di Balai Adat LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu (12/7/2025).

Dalam prosesi adat tersebut, Kapolri dikenakan tanjak sebagai tanda kehormatan, selempang yang melambangkan keagungan dan perlindungan, keris sebagai simbol kekuatan, serta kalung pingat sebagai pengikat persaudaraan. Puncak prosesi ditandai dengan tepuk tepung tawar, ritual adat yang melambangkan harapan, keselamatan, dan kebijaksanaan.

Jenderal Sigit menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas anugerah yang diberikan. Ia menyebut penghargaan tersebut sebagai pengingat moral bahwa pengabdian institusi Polri harus senantiasa berpijak pada nilai-nilai kebudayaan dan keikhlasan.

“Anugerah ini adalah pengingat bahwa setiap langkah pengabdian harus berakar pada budi dan nilai-nilai luhur. Dari situlah akan tumbuh kebaikan yang dikenang dan dirasakan oleh masyarakat,” kata Kapolri.

Ia juga menekankan pentingnya peran budaya dalam membentuk karakter dan arah moral bangsa, terutama di tengah tantangan global seperti konflik geopolitik, krisis iklim, dan disrupsi teknologi.

“Nilai budaya Melayu adalah jangkar peradaban bangsa. LAM Riau menjadi penjaga nilai itu. Saya berharap lembaga ini terus menjadi garda terdepan dalam merawat toleransi, kerukunan, dan gotong royong,” ujarnya.

 

Kapolri juga menyerukan pentingnya sinergi seluruh elemen bangsa untuk menyukseskan agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

“Keberagaman adalah kekayaan kita. Tapi dari keberagaman itu, kita punya satu kehendak: hidup rukun dan mencapai cita-cita bersama. Persatuan adalah kekuatan kita,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menjelaskan bahwa Ingatan Budi bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga pengingat nilai dasar yang menjadi jati diri masyarakat Melayu.

“Ingatan Budi bukan sekadar memori, melainkan kesadaran moral yang melahirkan empati, penghargaan, dan perilaku terpuji. Nilai ini menjadi inti dari peradaban Melayu,” jelas Datuk Taufik.

Ia menilai, Kapolri layak menerima anugerah ini karena kontribusinya dalam menjaga keamanan nasional, termasuk di wilayah Riau. Taufik juga memuji pendekatan humanis yang diterapkan oleh Kapolri dalam kebijakan dan penegakan hukum.

“Kapolri telah banyak menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negeri ini, khususnya dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan serta kebijakan penegakan hukum yang presisi dan humanis,” ujarnya.

 

Apresiasi juga diberikan kepada Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan yang dinilai mampu menerjemahkan arahan Kapolri dengan baik.

“Kapolda Riau adalah sosok pemimpin yang tegas, tapi juga memiliki sentuhan kemanusiaan. Ia menjadi wajah Polri yang bersahabat di tengah masyarakat Melayu Riau,” ungkap Datuk Taufik.

Lalu, Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan, penganugerahan tersebut mencerminkan keharmonisan antara negara dan kearifan lokal.

“Penghormatan adat kepada Kapolri mencerminkan bahwa adat dan negara bisa berjalan seiring dalam menjaga kehormatan, keamanan, dan kedamaian bumi Melayu,” tutur Gubernur Wahid.
 

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya