"Memang diantara aspirasi yang ada, termasuk yang cukup serius itu dari kalangan seniman budayawan di Jogja yang kemudian dikembangkan menjadi tim Garuda 9 plus gitu ya. Mereka juga ada maestro ketoprak, maestro tradisi, dan lain-lain, termasuk dosen, kalangan akademisi," terangnya.
Tim Garuda 9 Plus ini, kata Fadli, sampai membentuk kajian dengan tebal 79 halaman. Dalam kajian itu, sambungnya, tim Garuda 9 Plus ini mengusulkan agar Hari Kebudayaan ditetapkan pada 17 Oktober.
"17 Oktober itu bertepatan dengan lahirnya semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika itu sudah menjadi satu dari empat pilar kita kan, yaitu Pancasila, NKRI, Undang-Undang Dasar 45, dan Bhineka Tunggal Ika, dan Bhineka Tunggal Ika itu dianggap merupakan puncak dari kebudayaan Indonesia," tuturnya.