Kelakar Prabowo di Kongres PSI: Jadi Ketua Partai Itu Berat, Berdarah-Darah!

Binti Mufarida, Jurnalis
Minggu 20 Juli 2025 21:23 WIB
Presiden Prabowo Subianto di Kongres PSI (foto: dok ist)
Share :

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyelipkan canda dan kelakar saat berpidato dalam penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Jawa Tengah, Minggu malam (20/7/2025).

Ia mengomentari beratnya menjadi Ketua Umum partai politik, bahkan menyebut jabatan itu bisa membuat seseorang “berdarah-darah”.

Pidato Prabowo dibuka dengan candaan soal banyaknya tokoh politik yang hadir dan perlu disapa satu per satu.

“Saudara-saudara, ini banyak sekali yang saya hormati. Kalau disebut semua lama, tapi kalau tidak disebut, bisa pelanggaran, bener ya?” ucapnya, disambut tawa para kader dan undangan yang hadir.

Ia pun menyapa sejumlah tokoh penting seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum PSI yang baru terpilih, Kaesang Pangarep.

“Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Umum PSI yang baru Saudara Kaesang Pangarep. Para ketua umum partai juga harus saya sebut, karena yang pegang kekuasaan itu ya para ketua partai,” ujar Prabowo.

 

Prabowo kemudian menyampaikan dengan gaya santainya bahwa menjadi pimpinan partai bukanlah hal mudah.

“Ketua partai itu berat loh ya. Berdarah-darah jadi ketua partai. Nggak usah ketua umum, ketua biasa, sekjen, wakil sekjen, ketua DPW, ketua DPD, ketua DPC pun capek, bener ya?” candanya.

Ia juga menyindir kondisi pengurus partai politik yang kerap harus tersenyum di depan publik, padahal dalam tekanan dan beban finansial.

“Belum lagi yang utangnya banyak. Partai politik itu kalau kumpul banyak senyum, tapi kadang senyumnya dipaksakan karena mikirin utang. Udah capek, utang banyak, enggak menang, dimaki-maki, ya kan?” tambahnya.

 

Namun di balik candaannya, Prabowo juga menegaskan makna sesungguhnya dari dunia politik. Ia membedakan antara definisi normatif dan substansial dari politik.

“Secara normatif, politik memang mengatur sistem kekuasaan dan pemerintahan. Tapi secara substansial, politik adalah kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat dan masyarakat,” tegas Prabowo.

Ia pun menutup sambutannya dengan pesan moral kepada para kader PSI dan hadirin agar menjadikan politik sebagai alat perjuangan untuk rakyat.

“Saudara-saudara boleh memahami politik secara normatif, tapi seharusnya didorong oleh makna substantif: dorongan untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti politik yang sebenarnya,” pungkasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya