Tank-Tank Israel Masuki Deir al-Balah di Gaza, Serang Masjid hingga Fasilitas PBB

Ahmad Ilham Fahlevi, Jurnalis
Selasa 22 Juli 2025 16:03 WIB
Ilustrasi. (Foto: EPA)
Share :

JAKARTA - Tank-tank Israel pada Senin (21/7/2025) memasuki kawasan selatan dan timur Kota Deir al-Balah, Gaza, sebagai bagian dari ofensif pasukan Zionis di wilayah tersebut. Militer Israel meyakini bahwa sejumlah sandera kemungkinan masih ditahan di lokasi yang kini dipadati ribuan pengungsi Palestina akibat konflik berkepanjangan.

Menurut laporan, serangan tank Israel mengenai rumah dan masjid di Deir al-Balah, menyebabkan setidaknya tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan tentang penyerangan oleh pasukan Israel terhadap fasilitas utama dan tempat tinggal karyawan mereka, dengan beberapa anggota staf ditangkap.

PBB mengecam keras tindakan penyerangan terhadap fasilitas mereka, termasuk dua penginapan yang sebelumnya telah diberitahukan kepada pihak-pihak terkait. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menegaskan “semua wilayah sipil, termasuk fasilitas PBB, perlu dilindungi meskipun ada keputusan untuk evakuasi.”

Di sisi lain, serangan udara Israel di Khan Younis menewaskan lima orang, termasuk satu keluarga yang berlindung di tenda. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 130 orang meninggal dunia dan dalam 24 jam terakhir, sebanyak 1.000 orang luka-luka—angka tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Keluarga sandera meminta penjelasan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pimpinan militer mengenai taktik perlindungan untuk sandera yang diyakini masih hidup. Forum Keluarga Sandera menyatakan bahwa rakyat Israel tidak akan memaafkan siapa pun yang dengan sengaja membahayakan sandera.

 

Kelaparan

Sementara itu, PBB menegaskan bahwa krisis kemanusiaan semakin memburuk. Sekjen Antonio Guterres menyampaikan keprihatinan mengenai meningkatnya kelaparan, malnutrisi, dan keruntuhan infrastruktur dasar di Gaza.

WHO menyatakan, tenaga kesehatan saat ini hanya mendapat satu porsi makanan per hari, sementara rumah sakit kekurangan bahan bakar dan obat-obatan.

Pada hari yang sama, Marwan Al-Hams, kepala Rumah Sakit Lapangan Gaza, ditangkap oleh pasukan Israel dalam serangan yang juga mengakibatkan kematian seorang jurnalis lokal. Serangan ini berlangsung di sekitar pusat kesehatan yang dikelola oleh Palang Merah Internasional.

Serangkaian kekerasan ini dianggap menghambat perundingan gencatan senjata yang difasilitasi Qatar dan Mesir didukung Amerika Serikat. Hamas mengekspresikan kemarahan atas banyaknya korban jiwa serta krisis kelaparan yang semakin parah.

UNRWA menyebut menerima pesan-pesan putus asa dari staf dan penduduk Gaza mengenai situasi kelaparan, sementara persediaan makanan di gudang luar Gaza cukup untuk tiga bulan. Namun, blokade ketat menghalangi penyaluran bantuan.

Israel menganggap pengiriman bantuan kemanusiaan penting. Namun, lebih dari 20 negara, termasuk Inggris, telah mengkritik cara distribusi bantuan oleh Israel.

 

Tekanan meningkat setelah meninggalnya ratusan warga sipil di dekat lokasi distribusi makanan. Israel menanggapi kritikan tersebut dengan menyatakan bahwa hal itu "tidak mencerminkan realitas" dan "menyampaikan sinyal yang keliru kepada Hamas."

Konflik ini pecah usai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan penculikan 251 orang, menurut Israel. Sejak saat itu, lebih dari 59.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat operasi militer Israel di Gaza, yang juga menyebabkan hampir seluruh penduduknya mengungsi dan memicu krisis kemanusiaan besar.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya