Dari informasi yang dihimpun, peristiwa pembubaran itu terjadi ketika jemaat GKSI Anugerah Padang sedang melaksanakan ibadah dan kegiatan pendidikan agama di rumah doa mereka. Sekelompok warga kemudian mendatangi lokasi dan meminta kegiatan tersebut dihentikan.
Pendeta Dachi, pemimpin jemaat GKSI Anugerah Padang, menyampaikan bahwa insiden tersebut diduga dipicu kesalahpahaman di antara warga, terutama terkait status dan izin penggunaan rumah doa tersebut.
“Kami memahami adanya kekhawatiran dari warga. Tapi ini adalah tempat doa yang digunakan secara internal oleh jemaat. Kami berharap semua pihak dapat menempuh jalan dialog dan duduk bersama untuk mencari solusi,” ujar Pendeta Dachi.
(Fetra Hariandja)