Gim Roblox Dilarang, Komisi X DPR Dorong Literasi Digital Anak Masuk Kurikulum Pendidikan Karakter

Achmad Al Fiqri, Jurnalis
Senin 11 Agustus 2025 21:44 WIB
DPR dukung pelarangan gim roblox (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani setuju larangan permainan digital seperti Roblox. Ia pun mendorong literasi digital bisa dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan.

Menurutnya, tantangan digital yang dihadapi anak-anak bukan saja bersifat teknis, tetapi sudah menyangkut aspek etika, keamanan, hingga ketahanan mental.

"Literasi digital bukan proyek penyuluhan teknologi, tetapi proyek peradaban yang menentukan kualitas demokrasi dan kemanusiaan masa depan,” kata Lalu, Senin (11/8/2025).

Untuk itu, Lalu mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk memasukkan literasi digital ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Menurutnya, kurikulum literasi digital penting sebagai bagian dari pendidikan karakter.

“Literasi digital penting untuk ada di kurikulum sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter di era digital. Maka kami mendorong Kemendikdasmen untuk menyusun kerangka kurikulum literasi digital yang responsif terhadap realitas sosial anak-anak masa kini,” ucap Lalu.

 

Lalu berkata, penyusunan kurikulum harus melibatkan banyak pihak seperti psikolog, pendidik, komunitas digital, serta anak dan remaja. Hal ini ditujukan agar literasi digital yang diharapkan ada di sekolah, dapat memuat semua unsur yang dibutuhkan bagi anak-anak peserta didik. 

"Kurikulum yang baik bukan hanya sarat jargon digital, tetapi juga membumi dan kontekstual misalnya, bagaimana remaja menilai informasi keliru di media sosial, memilih tayangan yang sesuai usia, serta mengontrol waktu layar,” jelas Lalu.

Lalu berkata, sekolah formal harus bertransformasi dari sekadar tempat transfer ilmu menjadi ruang pembentukan karakter digital. Lalu mengingatkan, barrier (pembatas) bagi anak-anak harus semakin dipertebal di tengah keterbukaan informasi yang sangat mudah diakses di era kemajuan teknologi ini.

"Literasi digital tidak boleh hanya diposisikan sebagai pelengkap atau pengayaan, melainkan sebagai kompetensi dasar yang wajib dibentuk sejak dini,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Lalu mengatakan perkembangan zaman saat ini adalah momentum untuk mereformasi pendidikan agar tidak hanya mencetak generasi yang cakap teknologi, tetapi juga bijak dan berkarakter di era digital.

"Anak-anak tumbuh dalam ekosistem yang didominasi konten visual, validasi sosial, dan interaksi instan. Mengajarkan mereka sekadar bisa pakai teknologi sama saja membiarkan mereka menjelajahi jalan bebas hambatan tanpa rambu-rambu," sebut Lalu.

Oleh karenanya, Lalu kembali mengingatkan bahwa pendidikan digital yang ideal harus memihak pada pembentukan daya tahan terhadap disinformasi, kecanduan konten, hingga pelecehan daring. 

“Anak-anak harus memahami bahwa tidak semua yang viral itu benar, tidak semua yang gratis itu aman, dan tidak semua yang disukai algoritma itu layak diikuti," tutupnya.
 

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya