Duh, Perempuan Indonesia Jadi Simpanan Perwira Militer Malaysia

Zen Teguh, Jurnalis
Kamis 14 Agustus 2025 15:06 WIB
Seorang perempuan Indonesia yang diduga wanita simpanan perwira militer Malaysia turut ditangkap dalam penggerebekan sindikat narkoba. (Foto: The Star).
Share :

KUALA LUMPUR – Perempuan asal Indonesia ditangkap dalam penggerebekan sindikat penyelundup narkoba oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia atau The Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC), Rabu (13/8/2025). Perempuan itu diduga kuat menjadi wanita simpanan perwira militer Malaysia.

Penggerebekan dengan sandi Operasi Sohor ini berlangsung di Lembah Klang pukul 06.30 waktu setempat. Petugas Intelijen KPK bersama Satgas Antikorupsi telah lama mengincar sindikat yang diduga didalangi perwira senior Angkatan Bersenjata ini.

“Lima perwira senior militer dan lima warga sipil, termasuk seorang WNI berusia antara 30 dan 55 tahun ditangkap,” bunyi laporan The Star, dikutip Kamis (14/8/2025).

Seorang sumber MACC mengatakan, perempuan Indonesia itu tanpa dokumen perjalanan sah. Dia diyakini sebagai simpanan salah satu perwira militer yang sedang diselidiki dalam kasus ini.

Wakil Kepala Komisioner MACC Datuk Seri Ahmad Khusairi Yahaya ketika dikonfirmasi mengakui penggerebekan ini. Kasus ini, kata dia, sedang diselidiki berdasarkan Pasal 16 (a)(B) Undang-Undang MACC 2009.

“Meskipun telah ada banyak lembaga yang memantau dan menindak, kegiatan penyelundupan masih terus berlanjut,” ujarnya.

Sumber di MACC menjelaskan, para perwira militer dan pensiunan militer sebelumnya ditugasi untuk mengawasi dan mencegah aksi sindikat penyelundup. Namun rupanya mereka justru berkongkalikong selama lima tahun terakhir.

Investigasi awal menunjukkan para tersangka diduga membocorkan informasi operasional militer kepada penyelundup. Mereka lantas bersekongkol untuk membawa barang-barang terlarang seperti narkoba, rokok, dan barang selundupan lainnya dari negara-negara tetangga. 

Kegiatan penyelundupan ini diperkirakan bernilai sekitar RM5 juta atau sekitar Rp19 miliar per bulan. "Para tersangka diyakini menerima suap antara RM30.000 dan RM50.000 untuk setiap perjalanan penyelundupan," kata sumber tersebut kepada The Star.

Penggerebekan tersebut, yang merupakan kelanjutan dari operasi pengawasan selama setahun, juga menghasilkan penyitaan uang tunai lebih dari RM63.000, beberapa paket narkoba, alat timbang dan ukur, minuman beralkohol, dan replika senjata api dari lokasi yang menjadi target.

(Zen Teguh)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya