“UGM menghormati aspirasi setiap warga negara untuk mempertanyakan dan mempersoalkan isu apa pun namun menolak untuk dilibatkan dengan cara dan prosedur yang tidak semestinya,” katanya.
UGM akhirnya menerima informasi bahwa kegiatan tersebut berupa peluncuran buku. Karena sudah bernuansa politis, UGM tidak bersedia terlibat dan memfasilitasi acara tersebut. Apalagi pemesanan juga tidak mengikuti prosedur sehingga dilakukan pembatalan.
UGM mendukung keterbukaan dalam pertukaran gagasan dan berkomitmen untuk berkontribusi positif dalam mewujudkannya. UGM bertanggung jawab untuk melakukan dan mendukung pertukaran gagasan yang sehat guna menjaga kondisi yang kohesif/tenang di masyarakat.
“Bagi UGM, acara yang dimaksud di atas tidak menunjukkan keterbukaan dari awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu sehingga dengan ini UGM melakukan penolakan,” katanya.
(Arief Setyadi )