Chat Mesra Eks Bos Taspen dengan Mantan Pacar Terbongkar, Isinya Bikin Jaksa Geleng-Geleng

Nur Khabibi, Jurnalis
Selasa 26 Agustus 2025 09:56 WIB
Eks Direktur Utama PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih (foto: Okezone/Khabibi)
Share :

JAKARTA – Eks Direktur Utama PT Taspen, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, pernah meminta mantan pacarnya untuk menyetor uang senilai Rp130 juta ke bank. Hal itu terungkap saat jaksa membuka isi percakapan atau chat antara Antonius dan mantan kekasihnya, Theresia Meila Yunita.

Fakta ini muncul saat Theresia memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan investasi fiktif di PT Taspen dengan terdakwa Antonius Kosasih, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin 25 Agustus 2025.

Awalnya, jaksa menunjukkan chat bertanggal 11 Juni 2020.

"Ini saya mohon maaf sebelumnya kalau ada kata-kata yang sifatnya pribadi, namun ini untuk pembuktian. Di sini ada chat: 'Aduh, sorry sayang kalau perlunya pagi banget. Ambil saja dari kantong hijau, atau besok pagi aku ganti yang lebih bagus uangnya ya. Sorry'. Masih ingat chat ini antara saudara dengan Antonius?" tanya jaksa.

"Tidak ingat," jawab Theresia.

Jaksa lalu menanyakan soal "kantong hijau" yang dimaksud dalam percakapan tersebut.

"Ada enggak di rumah saudara, barang yang saudara Antonius simpan atau titipkan kepada saudara untuk bisa dipergunakan sewaktu-waktu?" tanya jaksa.

"Tidak ada," jawab Theresia.

"Tapi enggak ada kantong ijo, saya lupa itu kantong ijo apa. Mungkin biasanya kantong ijo yang dibawa Pak Stev (Antonius Kosasih)," lanjut Theresia.

 

Jaksa kemudian membacakan chat bertanggal 15 Juni 2020 yang membahas amplop cokelat hingga uang Rp10 juta.

"‘My love,’ kata Pak Stev, ‘nanti aku minta tolong kamu minta amplop cokelat di BCA. Terus uang dari rumah kasih Maman. Rp10 juta masukin amplop itu ya, buat urus perpanjangan pajak mobilku.’ Ini maksudnya apa?" tanya jaksa.

Theresia menjelaskan, bahwa hal tersebut berkaitan dengan pembayaran pajak mobil Antonius. Terkait amplop cokelat, ia menyebut karena saat itu dirinya sedang berada di kantor salah satu bank swasta.

"Tidak ada diminta untuk menarik. Kemudian ini, Rp10 juta dimasukin amplop, maksudnya apa?" tanya jaksa.

"Ya, seingat saya—maaf, saya enggak ingat sih peristiwa ini—cuman biasanya kalau hal-hal seperti itu, ya memang berarti saat itu Pak Stev datang ke rumah, ada bawa uang, dan saya disuruh ambil dari uang itu," jawab Theresia.

"Maksudnya gimana?" tanya jaksa lagi.

"Itu kan uangnya untuk bayar pajak. Jadi mungkin Pak Stev waktu itu bawa uang, terus saya disuruh ngambil uang itu untuk dimasukin ke amplop cokelat yang saya harus minta di Bank BCA," jelas Theresia.

"Oh uang, jadi maksud saudara, seingat saudara ini Pak Stev ngasih uang?" cecar jaksa.

 

"Enggak ngasih sih," timpal Theresia.

Jaksa lalu membacakan isi chat tanggal 14 Juni 2020.

"‘Sayangku, jangan lupa setor uang tunai, uang di BCA ya. Hati-hati, bawa duit banyak. Aku sama sekali enggak sayang duitnya, tapi sayang banget kamunya. Please take care love’. Ini maksudnya apa lagi nih, Bu?" tanya jaksa.

"Saya lupa, Pak," jawab Theresia.

Jaksa kemudian membacakan pesan dari Kosasih yang meminta Theresia menyetorkan uang sebesar Rp130.250.000. Namun, Theresia membantahnya.

"Tapi tidak ada nominal seperti itu di rekening, dan tidak ada nominal tersebut yang diberi Pak Stev ke saya," kata Theresia.

"Ini tulisannya dikirim oleh Pak Stev," tanya jaksa.

"Di tanggal tersebut saya belum pacaran dengan Pak Stev," jawab Theresia.

"Belum pacaran tapi Rp130.000.000 ini, Ibu," ucap jaksa keheranan.

"Ya, itu mungkin hanya ditulis saja tapi tidak ada kenyataannya," pungkas Theresia.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya