Militer Israel mengatakan Hamas menggunakan gedung itu untuk mengumpulkan intelijen. Alat peledak telah ditanam di dekatnya. Hamas membantah menggunakan gedung tersebut untuk keperluan militer. Pihak Palestina mengatakan gedung tersebut telah digunakan untuk melindungi para pengungsi.
"Menara-menara ini diawasi dengan ketat, akses masuk hanya diizinkan untuk warga sipil," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Hamas menambahkan tuduhan Israel tersebut merupakan rencana "pengungsian paksa yang sistematis".
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan serangan dan tembakan Israel menewaskan sedikitnya 40 orang di seluruh wilayah kantong Gaza pada Sabtu (6/9/2025), setidaknya setengahnya di Kota Gaza.
Lebih dari 64.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan setempat, dengan sebagian besar wilayah kantong itu telah menjadi reruntuhan dan penduduknya menghadapi krisis kemanusiaan.
(Erha Aprili Ramadhoni)