Identitas dua warga Kuba yang ditangkap masih dirahasiakan, termasuk sejauh mana peran mereka dalam perencanaan maupun eksekusi pembunuhan. Para tersangka kini ditahan sementara selama tujuh hari untuk memperdalam penyelidikan.
Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, menegaskan bahwa serangan itu merupakan pembunuhan berkualifikasi dalam bentuk aktivitas pembunuh bayaran. Ia menegaskan korban tidak dirampok.
“Mereka menunggunya, menembak kepalanya, dan jelas tujuannya untuk menghabisinya,” ujar Carlos, seperti dikutip dari en.cibercuba, Senin (15/9/2025).
Purba, yang baru lima bulan bertugas di Lima sebagai kanselir penyelenggara, meninggalkan seorang istri dan tiga anak kecil. Sebelumnya ia pernah berdinas di Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Australia, antara 2019–2022, sebelum kembali ke Jakarta dan kemudian ditempatkan di Peru. Motif di balik serangan kejam ini masih belum jelas, dan pihak berwenang Peru terus menyelidiki siapa dalang di balik pembunuhan tersebut.
(Awaludin)