16 Tahanan Demo Jakarta Dikabarkan Mogok Makan, Polda Metro: Nanti Kami Cek

Riyan Rizki Roshali, Jurnalis
Kamis 18 September 2025 21:32 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Share :

JAKARTA – Polda Metro Jaya merespons terkait 16 tahanan yang melakukan aksi mogok makan di dalam rumah tahanan (rutan) setelah ikut dalam demonstrasi. Salah satunya adalah admin Gejayan Memanggil, Syahdan Husein.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, mengaku belum mendapat informasi mengenai aksi mogok makan tersebut.

“Saya belum dapat informasi. Nanti kami cek, nanti kami cek,” kata Ade Ary, Kamis (18/9/2025).

Di sisi lain, terkait penangguhan penahanan terhadap para tersangka, eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menyebut hal tersebut masih dibahas lebih lanjut oleh penyidik.

“Nanti penyidik yang akan mempertimbangkan,” jelas dia.

“Kondisi Delpedro di dalam, dia sehat. Tapi, ada penurunan berat badan selama ditahan di Polda Metro Jaya. Lalu, ada pesan yang disampaikan oleh Delpedro. Yang bisa dia lakukan di dalam hanya membaca, bahkan untuk menulis pun susah,” ujar kakak Delpedro, Delpiero Hegelian, Rabu 17 September 2025.

Menurutnya, Delpedro tidak mendapatkan akses untuk menulis, padahal ia ingin menyelesaikan tesisnya. Keluarga juga baru mengetahui kabar penangkapan Delpedro dari teman-temannya, bukan dari pihak kepolisian. Kini, mereka pun dipersulit untuk menjenguk.

“Baru hari ini lagi kami dipersulit untuk masuk, harus ada izin dari penyidik. Delpedro dan kawan-kawan tidak bersalah. Jika memang tidak bersalah, tolong segera lepaskan, karena mereka memiliki hak asasi manusia,” tuturnya.

Sementara itu, kakak Syahdan, Sizigia Pikhansa, mengungkap keluarga sama sekali tidak diberitahu soal penangkapan Syahdan. Bahkan, akses keluarga dan pendamping hukum untuk menjenguk pun dihalangi.

“Itu membuat psikis Syahdan terganggu. Maksudnya, dia tidak bisa mendapatkan pendampingan secara emosional atau psikologis, karena merasa tidak mendapat dukungan dari kuasa hukum atau keluarganya. Padahal, semua sedang bekerja keras di luar. Tapi memang akses untuk bertemu Syahdan dihalang-halangi,” jelasnya.

Sizigia juga menyebut Syahdan sudah mogok makan sejak 11 September 2025, sebagai bentuk protes atas penangkapan dirinya dan aktivis lainnya.

“Per hari ini berarti sudah seminggu. Ini sebagai bentuk protes dia atas penangkapan seluruh aktivis. Dia mengatakan akan mogok makan sampai seluruh tahanan politik dibebaskan,” ujarnya.

Tak hanya Syahdan, kata Sizigia, ada 16 aktivis lain yang juga ikut mogok makan di dalam tahanan sebagai bentuk solidaritas dan desakan agar mereka segera dibebaskan. Ia menegaskan, Syahdan bukanlah provokator.

“Ini mereka membuat surat (sambil menunjukkan surat) untuk DPR dan Pak Presiden Prabowo. Total 16 orang ikut mogok makan sebagai bentuk aksi dari penangkapan ini,” pungkasnya.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya