Menurut Haryo, ketika berbagai kekuatan digital ini dijahit secara sistematis, mereka dapat mengendalikan tren, persepsi publik, hingga wacana sosial-politik nasional.
“Di tangan yang tepat, kekuatan ini bisa membawa kebaikan. Tapi akan sangat berbahaya jika dimanfaatkan oleh pihak-pihak dengan ideologi radikal,” tegasnya.
Haryo menilai penting bagi seluruh pihak mulai dari gerakan massa, Pemerintah, aparat penegak hukum, hingga netizen untuk melihat situasi ini dengan jernih dan hati-hati.
“Gerakan massa yang kritis terhadap Pemerintah harus waspada agar tidak ditunggangi oleh pihak yang ingin menciptakan kekacauan sosial-politik. Sebaliknya, Pemerintah dan aparat juga harus mampu memilah dengan presisi mana gerakan yang murni dan mana yang bermuatan manipulatif,” paparnya.
Meski demikian, Haryo menekankan bahwa kehadiran media sosial tetap sangat penting sebagai ruang publik digital dan wadah demokrasi.
“Media sosial perlu dirawat bersama agar berfungsi sebagai balai warga digital, tempat dialog dan pertukaran gagasan, bukan pabrik konten radikal,” ujarnya.