Konon di masa lalu Jembatan Kaliketek memakan tumbal akibat pembangunan di masa Belanda. Saat itu Belanda membangun Jembatan Kaliketek guna mengangkut hasil rempah dari Bojonegoro dan sekitarnya ke area utara di pelabuhan.
Jembatan Kaliketek ini konon juga menjadi saksi bisu sejumlah pembantaian saat peperangan antara pasukan Belanda dengan masyarakat Bojonegoro yang dikomandoi Lettu Suyitno di masa Agresi Militer usai kemerdekaan.
Saat masa revolusi tragedi pembantaian orang – orang yang diduga ikut PKI di tahun 1965 lantas dibuang di Sungai Bengawan Solo, konon juga menjadi bagian dari residual energi yang kuat.
(Fahmi Firdaus )