Rencana Trump memperkirakan Hamas akan kehilangan kekuasaan di Gaza yang telah didemiliterisasi dan dijalankan komite Palestina di bawah pengawasan internasional. Rencana tersebut menyerukan pengerahan misi stabilisasi internasional yang akan melatih dan mendukung kepolisian Palestina.
Namun, Trump, yang berbicara dalam perjalanannya ke Timur Tengah, menyatakan Hamas telah diberi lampu hijau sementara untuk mengawasi Gaza.
"Mereka memang ingin menghentikan masalah, dan mereka telah terbuka tentang hal itu, dan kami telah memberi mereka persetujuan untuk jangka waktu tertentu," katanya, menanggapi pertanyaan seorang jurnalis tentang laporan Hamas menembaki para pesaingnya dan membentuk dirinya sebagai kepolisian.
Setelah gencatan senjata berlaku, Kepala Kantor Media Pemerintah Hamas di Gaza, Ismail Al-Thawabta mengatakan, Hamas itu tidak akan membiarkan kekosongan keamanan dan akan menjaga keamanan dan properti publik. Hamas telah mengesampingkan pembahasan apa pun mengenai persenjataannya. Ia mengatakan mereka siap menyerahkan persenjataannya kepada negara Palestina di masa depan. Kelompok tersebut menyatakan mereka tidak menginginkan peran dalam badan pemerintahan Gaza di masa depan, tetapi hal ini harus disetujui oleh warga Palestina yang tidak memiliki kendali asing.