JAKARTA – Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) merilis hasil survei nasional yang menyoroti tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, dalam bidang penanganan keamanan selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hasil survei menunjukkan bahwa 82,1% masyarakat menyatakan puas terhadap pelayanan keamanan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Polri dan TNI.
“Hasil survei kami menyebutkan 82,1 persen masyarakat puas atas pelayanan keamanan yang ditangani Polri dan TNI mewakili pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan kepada Okezone, Selasa (21/10/2025).
Menurut Edi, yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta, ada sejumlah faktor yang membuat masyarakat merasa puas terhadap penanganan keamanan oleh pemerintahan Prabowo–Gibran.
Beberapa di antaranya adalah pendekatan humanis kepolisian yang aktif bersilaturahmi dengan masyarakat, gencarnya pemberantasan kejahatan, soliditas Polri dan TNI dalam menjaga keamanan nasional, serta partisipasi Polri dalam mendukung program ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kehadiran polisi yang ikut mendukung ketahanan pangan, termasuk membantu masyarakat dalam panen raya pertanian, sangat disukai masyarakat,” kata Edi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Hukum dan Kriminologi Indonesia (ADIHGI) itu.
Meski mayoritas responden menyatakan puas, 13,4% masyarakat mengaku belum sepenuhnya puas terhadap penanganan keamanan. Mereka menilai masih ada beberapa persoalan, seperti penanganan unjuk rasa yang belum profesional dan penegakan hukum yang dinilai belum sepenuhnya sesuai prosedur.
“Kami berharap semua masukan masyarakat dalam riset ini bisa menjadi bahan evaluasi, dan koreksi bagi aparat keamanan,” ujar mantan Anggota Kompolnas tersebut.
Survei Lemkapi ini dilakukan pada 9–18 Oktober 2025 di seluruh provinsi di Indonesia, melibatkan 1.000 responden dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error ±3 persen dan tingkat kepercayaan 95%.
Pengumpulan data dilakukan melalui telepon dan tatap muka dengan dukungan jaringan perwakilan mahasiswa Lemkapi di berbagai daerah. Sebanyak 4,5% responden tidak memberikan komentar karena merasa belum memiliki pandangan terhadap isu keamanan nasional.
(Awaludin)