Selain masalah efisiensi dan keterlambatan, Ubedillah juga mengaitkan proyek KCJB dengan indikasi kuat adanya praktik korupsi. Ia menilai ketidakkonsistenan kebijakan, perubahan anggaran, dan pembengkakan biaya merupakan indikator klasik korupsi dalam proyek infrastruktur besar.
“Biasanya, kalau sebuah kebijakan tidak konsisten, anggarannya berubah-ubah, dan ada pembengkakan biaya, itu tanda-tanda kuat adanya indikasi korupsi,” pungkasnya.
(Awaludin)