"Kami tidak hanya menebang, tetapi juga menanam kembali dengan jenis pohon yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan perkotaan. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat pohon di sekitar kita, karena pohon bukan hanya penghijau kota, tetapi juga pelindung kehidupan," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) untuk memotong pohon-pohon yang berpotensi tumbang saat diterjang angin kencang. Namun, proses pemotongan memerlukan waktu, tidak bisa 'bimsalabim'," ujar Pramono di Kantor Kemenkes, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/10).
"Pertama untuk pohon, kemarin kejadian yang di Pondok Indah kami langsung melakukan pemotongan di beberapa pohon yang berpotensi untuk terjadi patahan. Yang kedua sekarang dipasang steger untuk penyangga dan saya juga memerintahkan untuk pohon-pohon yang sudah dianggap terlalu tua untuk dipotong," ujarnya.
"Mungkin tadi malam sudah dikerjakan, memang tidak bisa bimsalabim kemudian selesai semua," tambahnya.
Pramono menyebut peristiwa nahas yang terjadi Minggu (26/10) membuat ketahuan banyak pohon tua yang harus dipotong.
"Tetapi yang paling penting, kejadian kemarin itu betul-betul membuat kita tahu bahwa banyak pohon yang memang harus dipotong," ucapnya.
(Fetra Hariandja)