JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), Pratikno akan menelusuri kasus warga Baduy Dalam bernama Repan yang menjadi korban begal di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban sempat ditolak rumah sakit karena tidak memiliki KTP.
“Ya Allah, kami lacak ya,” kata Pratikno kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Sementara terkait tidak adanya KTP, Pratikno memastikan akan berkoordinasi dengan Kemendagri mengenai hal tersebut.
“Oke kami bicarakan dengan ke Kemendagri ya, di Adminduk (Administrasi Kependudukan) kan itu ya,” tutup Pratikno.
Sebelumnya, seorang warga Baduy Dalam bernama Repan menjadi korban pencurian dengan kekerasan. Korban mengalami kehilangan uang Rp3 juta dan 10 botol madu dagangannya.
Adapun peristiwa yang menimpa Repan itu terjadi di kawasan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu (26/10) dan sempat viral di media sosial.
Ironinya, Repan yang menjadi korban justru tak mendapatkan pelayanan oleh salah satu rumah sakit di kawasan tersebut karena tidak memiliki KTP.
(Fahmi Firdaus )