Serangan hari Kamis terhadap masjid di Deir Istiya memicu curahan kecaman internasional.
Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan badan internasional itu "sangat terganggu" oleh serangan tersebut.
"Serangan semacam itu terhadap tempat ibadah sama sekali tidak dapat diterima," ujar Stephane Dujarric kepada wartawan dalam sebuah pengarahan di markas besar PBB di New York, melansir Al Jazeera, Jumat (14/11/2025).
"Kami telah dan akan terus mengutuk serangan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat," kata Dujarric.
"Israel, sebagai kekuatan pendudukan, memiliki tanggung jawab untuk melindungi penduduk sipil dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan-serangan ini, termasuk serangan terhadap sebuah masjid dan penyemprotan cat dengan bahasa yang mengerikan di masjid tersebut, dimintai pertanggungjawaban."
Kementerian Luar Negeri Yordania juga "mengutuk keras" meningkatnya serangan oleh pemukim Israel, menurut sebuah pernyataan yang dibagikan oleh kantor berita Palestina, Wafa.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania menggambarkan kekerasan tersebut sebagai "perpanjangan dari kebijakan ekstremis dan retorika provokatif pemerintah Israel yang memicu kekerasan dan ekstremisme terhadap rakyat Palestina".
Jerman, yang telah menghadapi kritik karena membela Israel di tengah perang Gaza, juga menyerukan penghentian kekerasan pemukim.
"Insiden tersebut harus diselidiki secara menyeluruh dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban".
Kementerian Luar Negeri Swiss juga mengatakan serangan pembakaran Israel baru-baru ini di Tepi Barat "tidak dapat diterima".
"Kekerasan ini dan perluasan permukiman ilegal yang berkelanjutan harus dihentikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Namun, Palestina telah mendesak para pemimpin dunia untuk bertindak lebih dari sekadar kata-kata dan mengambil tindakan nyata terhadap Israel di tengah gelombang kekerasan di Tepi Barat dan Jalur Gaza, termasuk dengan mengakhiri transfer senjata ke militer Israel.
Dalam insiden terpisah pekan lalu, pemukim Israel membakar sebuah rumah Palestina di desa Khirbet Abu Falah, dekat Ramallah, sementara sebuah keluarga berada di dalamnya. Hal ini sebagaimana dilaporkan Kantor Kemanusiaan PBB.
"Saat api menyebar, keluarga tersebut segera dievakuasi sementara tetangga dan tim pertahanan sipil bergegas ke lokasi kejadian dan berhasil memadamkan api. Sang ibu mengalami patah kaki saat melarikan diri dari para pemukim," kata OCHA.
(Erha Aprili Ramadhoni)