Dunia Kecam Pemukim Israel Bakar Masjid dan Alquran di Tepi Barat Palestina

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Jum'at 14 November 2025 10:35 WIB
Dunia Kecam Pemukim Israel Bakar Masjid dan Alquran di Tepi Barat Palestina (Al Jazeera)
Share :

TEPI BARAT - Serangan pembakaran yang dilakukan pemukim Israel di sebuah masjid di Tepi Barat yang diduduki menuai kecaman internasional. Hal ini seiring gelombang kekerasan yang semakin intensif terhadap warga Palestina yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

1. Pemukim Israel Bakar Masjid

Penduduk setempat mengatakan kepada Al Jazeera, pemukim Israel membakar Masjid Hajja Hamida di desa Palestina Deir Istiya, dekat Salfit di utara Tepi Barat, sekitar Kamis (13/11/2025) dini hari.

Foto-foto yang diambil di lokasi kejadian menunjukkan slogan-slogan rasis anti-Palestina disemprotkan di dinding masjid, yang rusak akibat kebakaran tersebut. Salinan Alquran juga dibakar.

Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengutuk apa yang disebutnya sebagai "kejahatan keji".  Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menyoroti "kebiadaban" Israel dalam memperlakukan tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di wilayah Palestina yang diduduki.

Secara terpisah, dua anak Palestina tewas pada Kamis ketika pasukan Israel melepaskan tembakan dalam sebuah penggerebekan di kota Beit Ummar, dekat Hebron di Tepi Barat selatan. Hal ini sebagaimana dilaporkan kantor berita Wafa.

Kekerasan tersebut terjadi di tengah rekor jumlah serangan pemukim dan militer Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat sepanjang tahun ini, dengan banyak serangan terjadi dalam konteks panen zaitun 2025.

Menurut Badan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), setidaknya 167 serangan pemukim terkait panen zaitun telah dilaporkan sejak 1 Oktober. Lebih dari 150 warga Palestina terluka dalam serangan tersebut, sementara lebih dari 5.700 pohon juga rusak.

Para ahli mengatakan serangan Israel di Tepi Barat telah meningkat di tengah bayang-bayang perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.

Serangan ini juga terjadi di saat anggota pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mendorong untuk secara resmi mencaplok wilayah tersebut. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan Israel telah mempertahankan sistem aneksasi de facto dan apartheid di Tepi Barat.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB memperingatkan pada bulan Juli, kekerasan pemukim dilakukan "dengan persetujuan, dukungan, dan dalam beberapa kasus, partisipasi dari pasukan keamanan Israel".

Serangan pemukim dan militer, katanya, 

"(Serangan pemukim dan militer-red) merupakan bagian dari strategi Negara Israel yang lebih luas dan terkoordinasi untuk memperluas dan mengkonsolidasikan aneksasi Tepi Barat yang diduduki, sekaligus memperkuat sistem diskriminasi, penindasan, dan kontrolnya atas warga Palestina di sana".

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya