"Sekitar 200.000 orang, termasuk puluhan ribu perempuan dan anak-anak, masih terperangkap di kota tersebut di bawah kondisi kemanusiaan yang mengerikan," katanya.
Moskow mengutuk kejahatan ini dan menyerukan komunitas internasional untuk bersatu mengakhiri kekerasan, memastikan akuntabilitas, dan memfasilitasi akses kemanusiaan yang mendesak.
"Rusia menegaskan kembali dukungannya terhadap proses politik yang dipimpin Sudan, yang menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara tersebut, menekankan bahwa gencatan senjata segera dan dialog inklusif adalah prioritas utama untuk penyelesaian yang berkelanjutan," tutup Zakharova.
(Fetra Hariandja)