Haidar menilai ketenangan internal menjadi kunci. Polri hanya bisa bekerja optimal jika anggotanya merasa aman terhadap masa depan institusi. Reformasi Polri yang terjadi bukan tentang memindahkan posisi, tetapi memperkuat profesionalisme dan akuntabilitas, serta modernisasi.
"Tidak ada satupun bukti resmi negara yang menyatakan bahwa reposisi Polri ke bawah kementerian merupakan opsi yang sedang dipertimbangkan secara serius. Kekhawatiran tersebut lebih banyak didorong oleh penafsiran atas dinamika politik, bukan oleh arah kebijakan nyata pemerintah maupun DPR," ujarnya.
Hadirnya mekanisme evaluasi dan reformasi bukanlah ancaman, melainkan bagian dari proses normal untuk memperbaiki kualitas layanan dan memperkuat kepercayaan masyarakat.
Jajaran Polri tidak perlu merasa khawatir. Baik Presiden maupun DPR telah menegaskan bahwa negara membutuhkan Polri yang kuat, profesional, dan gesit. Fungsi Polri hanya bisa dijalankan secara optimal jika tetap berada pada posisi strategis di bawah presiden.
"Apa yang diperlukan saat ini bukanlah kecemasan, tetapi konsolidasi internal untuk memastikan bahwa Polri mampu menjawab kebutuhan zaman, menjaga stabilitas nasional, dan tetap menjadi pelindung dan pelayan masyarakat," katanya.
(Arief Setyadi )