JAKARTA - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, R Haidar Alwi, menegaskan pentingnya menempatkan isu reposisi Polri di bawah kementerian dalam konteks yang tepat. Tak perlu ada kecemasan.
Menurutnya, negara tidak sedang mengubah posisi Polri dalam arsitektur ketatanegaraan. "Komitmen yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto sebelum Pemilu 2024 bahwa Polri tetap berada langsung di bawah Presiden masih menjadi pegangan utama yang belum pernah ditarik kembali," ujar Haidar Alwi, dikutip Jumat (14/11/2025).
Ia melihat komitmen yang disampaikan bukan sekadar retorika kampanye, tetapi bagian dari desain besar stabilitas keamanan nasional. Di mana, peran itu menuntut Polri berada di posisi strategis serta tidak terjebak dalam struktur birokratis kementerian.
"Pernyataan tegas Komisi III DPR RI dalam berbagai kesempatan juga memperkuat keyakinan bahwa reposisi Polri ke bawah kementerian bukanlah agenda negara saat ini," tuturnya.
Haidar menilai ketenangan internal menjadi kunci. Polri hanya bisa bekerja optimal jika anggotanya merasa aman terhadap masa depan institusi. Reformasi Polri yang terjadi bukan tentang memindahkan posisi, tetapi memperkuat profesionalisme dan akuntabilitas, serta modernisasi.
"Tidak ada satupun bukti resmi negara yang menyatakan bahwa reposisi Polri ke bawah kementerian merupakan opsi yang sedang dipertimbangkan secara serius. Kekhawatiran tersebut lebih banyak didorong oleh penafsiran atas dinamika politik, bukan oleh arah kebijakan nyata pemerintah maupun DPR," ujarnya.
Hadirnya mekanisme evaluasi dan reformasi bukanlah ancaman, melainkan bagian dari proses normal untuk memperbaiki kualitas layanan dan memperkuat kepercayaan masyarakat.
Jajaran Polri tidak perlu merasa khawatir. Baik Presiden maupun DPR telah menegaskan bahwa negara membutuhkan Polri yang kuat, profesional, dan gesit. Fungsi Polri hanya bisa dijalankan secara optimal jika tetap berada pada posisi strategis di bawah presiden.
"Apa yang diperlukan saat ini bukanlah kecemasan, tetapi konsolidasi internal untuk memastikan bahwa Polri mampu menjawab kebutuhan zaman, menjaga stabilitas nasional, dan tetap menjadi pelindung dan pelayan masyarakat," katanya.
(Arief Setyadi )