Musim Dingin di Gaza, Tenda Pengungsi Ambruk dan Kondisi Kemanusiaan Memburuk

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Minggu 16 November 2025 14:40 WIB
Musim Dingin di Gaza, Tenda Pengungsi Ambruk dan Kondisi Kemanusiaan Memburuk (Anadolu)
Share :

JAKARTA - Tenda-tenda yang menampung warga Gaza, Palestina, yang mengungsi tak mampu menahan hujan pertama musim dingin. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat keluarga-keluarga pengungsi tersisa tanpa perlindungan sama sekali.

1. Tenda Roboh

Dalam hitungan menit, kain lusuh yang menjadi satu-satunya tempat berlindung berubah menjadi genangan lumpur yang menahan langkah anak-anak dan membasahi kepala para ibu yang berusaha melindungi sisa barang-barang mereka.

Melansir Anadolu, Minggu (16/11/2025), saat hujan deras mengguyur, ribuan keluarga pengungsi menghadapi babak baru dari penderitaan panjang mereka, setelah sebelumnya berjuang menghadapi kelaparan dan dua tahun serangan Israel.

Tanpa infrastruktur yang memadai, pemandangan di kamp-kamp pengungsian menunjukkan warga menumpuk batu dan pasir untuk mengangkat alas tidur agar tidak terendam. Sementara lainnya mencari sudut apa pun yang masih kering setelah hujan turun.

Pada Jumat (14/11/2025) pagi, air hujan membanjiri ratusan tenda dan tempat berlindung, memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat kritis setelah dua tahun perang.

Kondisi ini terjadi ketika keluarga-keluarga masih terkurung di area sempit di belakang apa yang disebut “garis kuning”, setelah Israel melarang mereka kembali ke rumah-rumah yang hancur selama serangan.

“Garis kuning” adalah garis penarikan pasukan pertama dalam fase awal kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 10 Oktober. Garis ini memisahkan wilayah yang masih berada di bawah kendali militer Israel di bagian timur dari daerah yang boleh diakses warga Palestina di bagian barat.

Pasukan Israel dilaporkan kerap menargetkan warga Palestina yang mendekati garis tersebut, meski tidak melintas ke area terlarang.

Keluarga-keluarga pengungsi menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan akibat keterbatasan kebutuhan dasar, sulitnya memperoleh barang esensial, serta minimnya layanan penting di tengah blokade Israel yang terus berlangsung.

Sebagian besar pengungsi masih bergantung pada tenda-tenda usang untuk bertahan hidup. Kantor media pemerintah Gaza memperkirakan sekitar 93 persen tenda pengungsian sudah tidak layak huni, yakni sekitar 125.000 dari total 135.000 tenda.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya