1.116 jiwa Mengungsi akibat Erupsi Gunung Semeru, Sebagian Kembali ke Rumah

Binti Mufarida, Jurnalis
Jum'at 21 November 2025 14:24 WIB
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB membersihkan meterial erupsi Merapi/Foto: BNPB
Share :

LUMAJANG - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.116 jiwa mengungsi akibat bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur. Jumlah ini tersebar di sembilan lokasi pengungsian, di antaranya Rumah Kepala Desa Sumbermujur, Kantor Kecamatan Candipuro, Pom Mini Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, SDN Supit Urang 04, SDN Sumber Urip 02, Balai Desa Oro-oro Ombo, Masjid Nurul Jadid Desa Supit Urang, BUMDes Desa Sumber Urip, dan Masjid Oro-oro Ombo.

“Sebagian besar pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru, berangsur kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara itu, sebanyak 187 orang wisatawan atau pendaki yang sebelumnya dilaporkan terjebak di Jalur Ranu Kumbolo, telah berhasil turun dengan selamat seiring dengan wilayah tersebut dinyatakan aman tidak terlintasi awan panas,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/11/2025).

Meski sebagian besar sudah berangsur kembali ke rumah, namun pemerintah daerah melalui BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Lumajang beserta unsur terkait termasuk BNPB terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar pengungsi yang masih memilih bertahan di pos pengungsian, di antaranya dengan mendirikan dapur umum, mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan berupa permakanan, terpal, selimut, hingga alat pelindung diri (APD).

Kenaikan status dan peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang telah dipantau sejak kemarin ini mendapat perhatian khusus dari Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto. Menindaklanjuti arahan Kepala BNPB, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Raditya Jati telah meninjau lokasi terdampak hari ini (20/11).

Setelah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, Raditya Jati juga memastikan bahwa BNPB akan terus mendampingi penanganan darurat pemerintah daerah pascaerupsi Gunung Merapi. Selain itu, BNPB juga akan memberikan dukungan dalam hal manajemen logistik dan peralatan di lokasi terdampak.

Raditya juga mengatakan, saat ini penanganan darurat di lokasi terdampak terfokus pada pembersihan material debu dan lumpur. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan kepada pengungsi juga menjadi prioritas pemerintah.

“Petugas juga telah membuka akses lalu lintas dari Lumajang menuju Malang melalui Gladak Perak setelah pembersihan debu dilakukan. Hal ini dilakukan guna mengurai kemacetan yang ditimbulkan akibat penutupan akses jalan,” paparnya.

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya