JAKARTA- Sebanyak 765 jiwa dilaporkan terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur dan memilih mengungsi ke delapan titik lokasi aman yang tersebar di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Mereka terdiri dari kelompok dewasa, anak-anak, balita, lansia, ibu hamil hingga bayi.
Sementara, petugas gabungan masih melakukan pendataan lanjutan terkait kemungkinan adanya korban luka maupun korban meninggal dunia. Di saat yang sama, asesmen cepat dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan dan kebutuhan paling mendesak yang harus segera dipenuhi.
Kementerian Sosial bersama BNPB, Tim Sar, Dinas Sosial Jawa Timur, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, TNI/Polri, TAGANA, Kampung Siaga Bencana, dan para relawan bergerak sejak awal dengan mengevakuasi warga ke titik pengungsian, menyediakan layanan penyelamatan, serta memastikan kebutuhan pokok terpenuhi.
“Kemensos memastikan seluruh warga terdampak erupsi Gunung Semeru mendapatkan perlindungan terbaik, tempat yang aman, dan pemenuhan kebutuhan dasar tanpa jeda,’’ ujar Mensos Saifullah Yusuf, Kamis (20/11/2025).
‘’Sejak laporan pertama masuk, seluruh kekuatan Kemensos, Tagana, KSB, dapur umum, dan logistik telah kami gerakkan untuk membantu warga,”sambungnya.
Gus Ipul -- panggilan akrabnya -- melanjutkan, untuk mendukung kebutuhan dasar, Kemensos mengirimkan berbagai bantuan logistik dari Gudang Induk Bekasi berupa selimut, tenda keluarga, tenda serbaguna, kasur, tenda gulung, family kit, kidware, serta 1.000 paket makanan siap saji dan 480 paket makanan anak. Total nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp463.458.400.
Hingga saat ini, warga masih bertahan di lokasi pengungsian untuk mendapatkan layanan dasar, sementara proses pendataan dampak dan penanganan korban terus dilakukan.