Selain itu, Gibran mendorong dimulainya dialog G20 mengenai intelligence economy atau ekonomi berbasis kecerdasan, seiring pesatnya perkembangan teknologi keuangan dan artificial intelligence. Ia juga menegaskan, ketahanan pangan bukan hanya agenda ekonomi, tetapi kebutuhan mendasar dan investasi strategis.
Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, telah menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai memberi dampak nyata bagi ekonomi rakyat melalui pemanfaatan produk lokal dan pemberdayaan petani serta peternak.
“Dalam laporan terbaru disebutkan bahwa 720 juta orang di dunia masih mengalami kelaparan. Program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi contoh nyata yang memperkuat pemanfaatan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, sekaligus memperluas kegiatan ekonomi dengan rantai pasok yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia,” ujar Airlangga.
Ia menambahkan, Gibran berharap G20 terus mewakili kepentingan seluruh bangsa. Ia menilai peran negara-negara Global South penting untuk membentuk tata kelola ekonomi global yang lebih inklusif.
“Apa yang dimulai Indonesia saat memimpin G20 pada 2022 dilanjutkan Afrika Selatan tahun ini, terutama dalam mendorong inklusivitas, memperkuat suara Global South, dan memastikan forum G20 benar-benar mewakili kepentingan semua bangsa,” tutupnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)