Jumlah kematian tertinggi dilaporkan di Kandy dan Badulla, di mana banyak wilayah masih terputus.
“Kami kehilangan dua orang di desa kami... yang lainnya berlindung di sebuah kuil dan sebuah rumah yang masih berdiri,” kata Saman Kumara dari desa Badulla, Maspanna, sebagaimana dilansir BBC.
“Kami tidak bisa meninggalkan desa, dan tidak ada yang bisa masuk karena semua jalan tertutup tanah longsor. Tidak ada makanan, dan kami kehabisan air bersih,” katanya kepada situs web News Center melalui telepon.
Korban juga termasuk 11 penghuni panti jompo yang terendam banjir di distrik Kurunegala, wilayah utara-tengah, pada Sabtu (29/11/2025) sore, kata polisi.
Pemerintah telah mengeluarkan permohonan bantuan internasional dan mendesak warga Sri Lanka di luar negeri untuk menyumbangkan uang guna membantu masyarakat yang terdampak.
Siklon Ditwah menghantam pantai timur Sri Lanka pada Jumat (28/11/2025), tetapi kini telah menjauh dari negara tersebut.