Modifikasi Cuaca Digelar 24 Jam Tekan Potensi Curah Hujan Tinggi di Sumatera

Binti Mufarida, Jurnalis
Senin 01 Desember 2025 06:49 WIB
Modifikasi Cuaca Digelar 24 Jam Tekan Potensi Curah Hujan Tinggi di Sumatera (Dok)
Share :

JAKARTA - Operasi modifikasi cuaca (OMC) terus dilaksanakan di wilayah Sumatera yang terdampak bencana. OMC dijalankan secara intensif untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi di wilayah terdampak bencana.

1.Operasi Modifikasi Cuaca

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani, memimpin langsung supervisi Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Pos Komando (Posko) Bandara Kualanamu, Medan, Sumatra Utara. Operasi ini bersinergi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai tanggap darurat pascabencana hidrometeorologi di Sumatera.

Faisal menjelaskan, operasi ini dilaksanakan selama 24 jam penuh sejak 27 November hingga 1 Desember 2025. Hal ini sebagaimana instruksi Presiden RI Prabowo Subianto agar percepatan penanganan tanggap darurat dilakukan secara cepat, tepat sasaran, serta memastikan seluruh masyarakat terdampak mendapatkan perlindungan dasar.

“Sebagai bagian dari pemerintah, BMKG turut serta memastikan seluruh unsur bergerak cepat menjamin keselamatan warga dari bencana yang dipicu fenomena cuaca ekstrem dan berdampak luas di sejumlah wilayah,” kata Faisal dalam keterangannya, dikutip Senin (1/12/2025).

OMC dijalankan intensif untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi di wilayah terdampak bencana. Tujuannya, agar proses evakuasi, distribusi bantuan, serta pelbagai upaya percepatan di lapangan dapat berlangsung lancar dan efektif. 

Demi memastikan seluruh rangkaian OMC berjalan baik, Faisal akan memeriksa seluruh kesiapan tim, peralatan, pesawat, serta koordinasi lintas instansi yang mendukung operasi pengurangan hujan di wilayah terdampak. Seluruh sumber daya setiap unit pelaksana teknis (UPT) BMKG di wilayah terdampak mampu menjalankan tugas di tengah situasi saat ini.

Sementara itu, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto menjelaskan, pelaksanaan OMC mempertimbangkan analisis meteorologi. Hal ini untuk memastikan upaya modifikasi cuaca berhasil menunjukkan dampaknya.

“Strategi penyemaian dilakukan dengan mengintervensi awan-awan yang membawa air hujan sebelum masuk ke area terdampak bencana, tepatnya di perairan sebelah Barat dan Utara dari Provinsi Sumatera Utara,” tutur Seto.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya