Pertemuan Lima Jam Putin dan Utusan Trump Gagal Capai Kesepakatan Damai Konflik Rusia-Ukraina

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 03 Desember 2025 10:43 WIB
Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Utusan Trump Steve Witkoff di Moskow, 2 Desember 2025. (Foto: Pool via Reuters)
Share :

JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan utusan utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (3/12/2025) di Kremlin untuk membahas proposal rencana perdamaian guna menyelesaikan perang di Ukraina. Namun, pertemuan selama lima jam itu belum berhasil mencapai kesepakatan damai, demikian disampaikan Kremlin.

Pembicaraan antara Putin dan utusan khusus Trump, Steve Witkoff, serta menantunya, Jared Kushner, berlangsung hingga lewat tengah malam. Setelah itu, ajudan utama Putin untuk kebijakan luar negeri, Yuri Ushakov, mengatakan, “Belum ada kompromi yang ditemukan. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” ujarnya kepada para wartawan dalam sebuah pengarahan di Kremlin, sebagaimana dilansir Reuters.

Ushakov mengatakan bahwa Putin bereaksi negatif terhadap beberapa proposal dari AS. Witkoff pergi ke Kedutaan Besar AS di Moskow setelah perundingan untuk memberi pengarahan kepada Gedung Putih, kata Ushakov.

Ushakov menambahkan bahwa pertemuan antara Putin dan Trump saat ini belum direncanakan, meskipun ia mengatakan perundingan tersebut konstruktif dan terdapat peluang besar bagi kerja sama ekonomi AS-Rusia.

 

Dia juga mengungkap bahwa Putin telah mengirimkan serangkaian sinyal penting dan salamnya kepada Trump, tetapi kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengungkapkan detailnya kepada media.

Ia menambahkan bahwa mereka telah membahas “masalah teritorial”, istilah Kremlin untuk klaim Rusia atas seluruh Donbas, yang saat ini sebagian masih berada dalam kendali Ukraina.

“Beberapa rancangan proposal Amerika tampaknya kurang lebih dapat diterima, tetapi perlu dibahas,” kata Ushakov. “Beberapa formulasi yang telah diajukan kepada kami tidak cocok untuk kami, artinya pekerjaan ini akan terus berlanjut.”

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, memicu konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak puncak Perang Dingin.

Rancangan proposal perdamaian AS yang berisi 28 poin, bocor pada November, membuat khawatir para pejabat Ukraina dan Eropa yang mengatakan bahwa rancangan itu tunduk pada tuntutan utama Moskow.

 

Kekuatan-kekuatan Eropa kemudian mengajukan proposal balasan, dan dalam perundingan di Jenewa, AS dan Ukraina mengatakan mereka telah menciptakan “kerangka kerja perdamaian yang diperbarui dan disempurnakan” untuk mengakhiri perang.

Zelensky, yang berbicara di Dublin, mengatakan semuanya akan bergantung pada perundingan di Moskow, tetapi ia khawatir AS akan kehilangan minat dalam proses perdamaian.

Tepat sebelum pertemuan Kremlin dengan Witkoff, Putin mengatakan Rusia tidak menginginkan perang dengan Eropa. Namun, jika Eropa memulainya, perang itu akan berakhir begitu cepat sehingga tidak akan ada pihak yang tersisa untuk diajak bernegosiasi oleh Rusia.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya