Muttaqi menambahkan bahwa, “para ulama telah menjelaskan kepada umat bahwa jika ada warga Afghanistan yang melanggar instruksi kepemimpinan mengenai kegiatan militer di luar negeri, Keamiran Islam berhak untuk mengambil tindakan terhadapnya,”
Hal ini diyakini merujuk secara implisit pada warga Afghanistan yang bergabung dengan Taliban Pakistan.
Mengakhiri pernyataannya, Muttaqi menekankan seruan ulama untuk “persatuan dan penolakan terhadap hasutan,” seraya mengatakan bahwa bangsa Afghanistan “telah, sepanjang sejarahnya, bertindak sesuai dengan fatwa dan bimbingan ulama mereka, dan akan terus melakukannya hari ini.”
Para pengamat menilai deklarasi religius-politik ini sebagai bagian dari upaya terkoordinasi untuk meredam kemarahan Pakistan dan mengisyaratkan kesediaan Kabul untuk menghormati komitmen keamanannya, menyusul serangkaian serangan dan konfrontasi perbatasan yang terakhir menewaskan empat orang Jumat lalu.
(Arief Setyadi )