“Perbedaan adalah keniscayaan sejarah. Tetapi persatuan adalah pilihan sadar yang harus terus diperjuangkan. Di situlah fungsi Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan beragama,” tuturnya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berani mengambil peran dalam merawat kebudayaan dan moderasi beragama. Pasalnya, masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh keberanian mengambil langkah sejak sekarang.
“Kalau kita menunda terus, kita akan kehilangan arah kebudayaan kita sendiri. Tanggung jawab ini tidak bisa dibebankan kepada satu generasi saja. Ini kerja bersama yang harus dimulai hari ini,” pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )