Thailand dan Kamboja Tandatangani Gencatan Senjata untuk Hentikan Konflik Perbatasan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 27 Desember 2025 14:33 WIB
Thailand dan Kamboja menandatangani gencatan senjata pada 27 Desember 2025.
Share :

BANGKOK Thailand dan Kamboja pada Sabtu (27/12/2025) sepakat untuk menghentikan bentrokan perbatasan yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Pertempuran antara dua negara bertetangga itu menjadi yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir, melibatkan serangan jet tempur, saling tembak roket, dan gempuran artileri.

“Kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan penempatan pasukan saat ini tanpa pergerakan lebih lanjut,” kata Menteri Pertahanan kedua negara dalam pernyataan bersama tentang gencatan senjata, sebagaimana dilansir Reuters. Gencatan senjata akan berlaku mulai pukul 12 siang.

“Penguatan pasukan apa pun akan meningkatkan ketegangan dan berdampak negatif pada upaya jangka panjang untuk menyelesaikan situasi,” menurut pernyataan yang dirilis di media sosial oleh Kementerian Pertahanan Kamboja.

Kesepakatan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Thailand Natthaphon Nakphanit dan mitranya dari Kamboja, Tea Seiha, mengakhiri pertempuran selama 20 hari yang telah menewaskan setidaknya 101 orang dan menyebabkan lebih dari setengah juta orang mengungsi di kedua belah pihak.

 

Bentrokan kembali berkobar pada awal Desember setelah gagalnya gencatan senjata yang sebelumnya dibantu oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk menghentikan pertempuran.

Selama lebih dari satu abad, Thailand dan Kamboja telah memperebutkan kedaulatan di berbagai titik yang belum ditentukan di sepanjang perbatasan darat mereka sepanjang 817 km—sebuah sengketa yang kadang-kadang meledak menjadi bentrokan dan pertempuran.

Gencatan senjata terbaru ini akan dipantau oleh tim pengamat dari blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) serta melalui koordinasi langsung antara kedua negara, kata Natthaphon.

“Pada saat yang sama, di tingkat kebijakan, akan ada komunikasi langsung antara Menteri Pertahanan dan kepala angkatan bersenjata kedua belah pihak,” katanya kepada wartawan.

Perundingan ulang ini terjadi setelah pertemuan khusus para menteri luar negeri Asia Tenggara di Kuala Lumpur pada Senin (29/12/2025), diikuti oleh tiga hari pembicaraan antara pihak-pihak yang bertikai di pos pemeriksaan perbatasan, tempat kedua menteri pertahanan bertemu pada Sabtu.

 

Dalam pernyataan bersama mereka, para menteri sepakat untuk memulangkan orang-orang yang mengungsi dari daerah perbatasan yang terdampak, sambil juga menegaskan bahwa kedua pihak tidak akan menggunakan kekerasan terhadap warga sipil.

Thailand juga akan memulangkan 18 tentara Kamboja yang berada dalam tahanannya sejak bentrokan Juli jika gencatan senjata dipertahankan sepenuhnya selama 72 jam, menurut kesepakatan tersebut.

Namun, pakta Sabtu itu memperjelas bahwa hal tersebut tidak akan memengaruhi kegiatan demarkasi perbatasan yang sedang berlangsung antara kedua negara, menyerahkan tugas penyelesaian wilayah sengketa di sepanjang perbatasan kepada mekanisme bilateral yang ada.
 

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya