SUMBAR - Dampak bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat masih dirasakan hingga kini. Aktivitas warga belum sepenuhnya pulih, sementara banyak keluarga masih hidup dalam keterbatasan dan ketidakpastian.
Di tengah kondisi tersebut, Partai Perindo kembali turun langsung ke lapangan untuk menyalurkan bantuan kebencanaan sekaligus mendorong percepatan penyediaan hunian sementara (huntara) yang aman dan layak sebagai bagian dari proses pemulihan berkelanjutan.
Melalui Unit Pelayanan Masyarakat DPP Partai Perindo bersama DPW Partai Perindo Sumatera Barat, bantuan disalurkan secara langsung ke tiga wilayah terdampak, yakni Batu Busuak, Lumin, dan Guo, pada Jumat 26 Desember 2025.
Berdasarkan pemantauan tim di lapangan, bencana di ketiga wilayah tersebut menyebabkan kerusakan rumah dengan kategori ringan hingga berat, permukiman tertimbun lumpur, terganggunya sejumlah akses jalan, serta hilangnya sawah dan kebun yang menjadi sumber mata pencaharian warga.
Kondisi ini berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, terutama keluarga berpenghasilan harian, lansia, dan anak-anak, yang hingga kini masih membutuhkan dukungan serius.
Sejalan dengan data BNPB dan BPBD Sumatera Barat, hingga akhir Desember 2025 tercatat 261 korban meninggal dunia, puluhan warga masih dinyatakan hilang, serta lebih dari 100.000 warga terpaksa mengungsi akibat kerusakan rumah dan infrastruktur.
Pada fase pemulihan awal ini, Partai Perindo membantu pemenuhan kebutuhan dasar warga dengan menyalurkan bantuan berupa beras, air mineral, ikan kaleng, serta bahan pangan lainnya. Penyaluran dilakukan secara langsung dengan pendampingan penuh tim Perindo di lapangan guna memastikan bantuan tepat sasaran dan menjangkau warga yang paling membutuhkan.
Selain bantuan logistik, Perindo menekankan pentingnya percepatan penyediaan hunian sementara (huntara) yang aman dan layak. Banyak warga kehilangan tempat tinggal atau belum dapat kembali ke rumah mereka, sehingga terpaksa bertahan di lokasi yang tidak memadai dan berisiko terhadap keselamatan serta kesehatan.
Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pemulihan wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat diperkirakan membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan, seiring dengan perbaikan infrastruktur, penyediaan huntara, serta pembangunan hunian tetap (huntap). Pemerintah pusat merencanakan penyediaan lebih dari 2.500 unit huntara, termasuk dukungan dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang menyiapkan 600 unit hunian sementara layak.
"Kami mendukung penuh langkah pemerintah yang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi kemanusiaan, dalam penyediaan hunian sementara yang aman dan layak," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo sekaligus Kepala Unit Pelayanan Masyarakat DPP Partai Perindo, Sri Gusni Febriasari, Sabtu (27/12/2025).
Hunian sementara, imbuhnya, sangat krusial agar warga terdampak memiliki tempat tinggal yang manusiawi sambil menunggu pemulihan rumah permanen. Tanpa itu, risiko kesehatan dan keselamatan warga akan semakin besar.
Senada dengan itu, Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Barat, Ii Supriyatna, menegaskan bahwa Perindo berkomitmen hadir sejak fase tanggap darurat hingga tahap pemulihan, dengan fokus pada penyediaan huntara dan persiapan hunian tetap.
“Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari komitmen kami sebagai kader Partai Perindo untuk terus hadir dan bekerja bersama masyarakat, tidak hanya saat darurat, tetapi hingga warga benar-benar pulih dan kembali menempati hunian yang layak,” tegasnya.
Sementara itu, Nurcholis Mahendra, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Perindo yang terlibat langsung dalam penyaluran bantuan di lapangan, menyampaikan bahwa kondisi warga terdampak masih membutuhkan perhatian berkelanjutan.
“Kondisi di lapangan masih sangat terbatas. Banyak warga yang bergantung pada bantuan langsung. Kehadiran Perindo diharapkan dapat memberi dukungan nyata sekaligus harapan agar proses pemulihan berjalan lebih cepat dan terkoordinasi,” ujarnya.
Berdasarkan pengalaman penanganan bencana di berbagai wilayah, Partai Perindo menegaskan bahwa penanganan bencana tidak boleh berhenti pada distribusi bantuan darurat semata. Upaya pemulihan harus dilakukan secara terencana, terkoordinasi, dan berbasis kebutuhan riil di lapangan, mencakup penyediaan huntara, pembangunan hunian tetap, perbaikan infrastruktur pelayanan publik, serta pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat terdampak.
“Kami menegaskan komitmen Partai Perindo untuk terus hadir secara berkelanjutan dalam setiap tahap penanganan bencana, sekaligus menjadi mitra konstruktif pemerintah agar proses pemulihan berjalan efektif, aman, dan bermartabat bagi seluruh masyarakat terdampak,” tutup Sri Gusni Febriasari.
(Awaludin)