JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa pertemuan antara Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU menjadi momentum penting untuk mempererat kebersamaan serta menjaga keharmonisan di internal kepengurusan NU.
Silaturahmi Syuriyah–Tanfidziyah tersebut berlangsung di Pesantren Miftachussunnah, Jalan Kadungtarukan Nomor 100, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu 28 Desember 2025. Gus Ipul menjelaskan, kegiatan utama pertemuan itu diisi dengan pembacaan shalawat dan makan bersama.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa guyub, rukun, makan bersama, shalawatan. Soal ke depan bagaimana, nanti akan ada penjelasan lanjutan," kata Gus Ipul, Senin (29/12/2025).
Gus Ipul juga menjelaskan, terkait Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama masih menunggu keterangan resmi dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Ia mengimbau seluruh warga Nahdliyin untuk bersabar dan menunggu pernyataan resmi dari kedua tokoh tersebut.
“Soal Muktamar nanti akan dibicarakan lebih lanjut. Untuk waktunya, menunggu penjelasan dari Kiai Miftach dan Gus Yahya,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan bahwa pertemuan Syuriyah dan Tanfidziyah tersebut diisi dengan pembacaan shalawat bersama sebagai upaya memperkuat ikatan batin antar-pengurus.
“Semua hal yang menjadi persoalan kita anggap sudah lewat, sudah tidak ada, dan kita anggap sudah kembali kepada kebersamaan. Pokoknya semua kembali bersama seperti semula,” kata Gus Yahya.
Ia menambahkan, kebersamaan tersebut merupakan kelanjutan dari komitmen bersama yang telah disepakati sebelumnya.
“Dulu kita berangkat bersama-sama, dan kita akan terus berjalan bersama-sama sampai akhir sebagaimana kesepakatan dan mandat dari pertemuan Lirboyo pada hari Kamis yang lalu,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PBNU Rumadi Ahmad menggambarkan suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh kegembiraan. Ia menyebut momen tersebut sebagai peristiwa bersejarah yang membahagiakan bagi seluruh jajaran PBNU.
“Suasananya alhamdulillah tadi semuanya tertawa gembira bersama, mulai ledek-ledekan sampai peluk-pelukan. Jadi hari ini hari yang sangat bersejarah dan sangat menggembirakan bagi semuanya,” ujar Rumadi.
“Tidak ada yang kalah, tidak ada yang menang. Semuanya adalah Nahdlatul Ulama kembali bersatu, PBNU kembali bersatu,” imbuhnya.
Rumadi menambahkan, pertemuan tersebut juga dimaknai sebagai simbol bahwa PBNU telah melewati berbagai ujian bersama. Ia menegaskan pertemuan di kediaman Rais Aam PBNU berlangsung sederhana dan sarat kebersamaan.
“Pertemuan di kediaman Rais Aam tidak ada pernyataan apa pun, kecuali muludan, doa bersama, dan makan-makan. Hanya itu saja,” pungkasnya.
(Awaludin)